BANDUNG – Indonesia memiliki potensi energi biogas yang tidak sedikit. Untuk itu para pelaku usaha didorong untuk tidak lagi ragu berinvestasi. Berbagai studi sudah dilakukan menghasilkan berbagai manfaat yang ditunjukkan dari penggunaan biogas. Jika implementasinya optimal maka biogas diyakini akan memainkan peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi dan juga bisa melahirkan lapangan kerja baru.
Edi Wibowo, Direktur Bioenergi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mengungkapkan kolaborasi dan partnership menjadi kunci utama untuk meningkatkan pemanfaatan bioenergi salahsatnya biogas di tanah air.
“Mari berkolaborasi membangun sistem energi berkelanjutan dengan berjalan bersama, pulih bersama baik untuk perekonomian nasional maupun ketenagakerjaan”, kata Edi, disela matchmaking yang digelar oleh Resilience Development Initiative (RDI Indonesia) bersama dengan GIZ Germany dan 11 organisasi internasional yang tersebar di 8 negara di Uni Eropa, Afrika, dan Amerika Selatan di Bandung belum lama ini.
Menurut Edi pertemuan antar pemangku kepentingan baik itu pelaku usaha, peneliti maupun pemerintahan seperti yang digelar Digital Global Biogas Cooperation (DiBiCoo) ini merupakan salah satu upaya positif untuk meyakinkan berbagai unsur masyarakat bahwa biogas bisa berbicara banyak.
“Kami berharap acara ini dapat menjadi pratinjau untuk membangun jaringan dan saling berbagi pengetahuan mengenai praktik (pengembangan biogas) terbaik,” ungkap Edi.
Berbagai pemangku kepentingan di Uni Eropa, pemangku kepentingan Indonesia (pelaksana/pengembang proyek, instansi pemerintah, dll), pemangku kepentingan dari negara target DiBiCoo itu sendiri yang meliputi (South Africa, Ethiopia, Ghana, dan Argentina), anggota konsorsium DiBiCoo yaitu GIZ Germany, European Biogas Association, German Biogas Association, Austria Energy Agency, Austria Biogas Association, INTA Argentina, GreenCape South Africa, SELECTRA South Africa, ISEES Ghana, dan ICEADDIS Ethiopia, turut hadir dalam acara ini.
Selain itu berbagai institusi di Indonesia yang juga turut menghadiri acara ini seperti Clean Power Indonesia, Ecody Agro Energi, Asindo Tech Limited, Bangka Asindo Agri, GIZ ExploRE Indonesia, GREE Indonesia, PT Dharma Satya Nusantara, Raja Rafa Samudra Group, Jababeka, PTPN V, Winrock Indonesia, Global Dairi Alami, EIS Biogas, Kaltimex, Evonik Indonesia, Total Energies Indonesia, GGGI Indonesia, dan Asosiasi Perusahaan CNG Indonesia.
Jaya Wahono CEO Clean Power Indonesia, menjelaskan pengembangan biogas tentu memiliki kepastian pengembalian uang, modal manusia, dan modal alam dalam produksi biomassa. Hal itu bisa dilihat dari proyek gasifikasi biomassa Mentawai.
Kemudian ada juga pemaparan potensi biogas dari Pemateri lain yaitu perwakilan dari GIX ExploRE Indonesia, Dody Setiawan, yang menjelaskan pengetahuan terkait potensi Bio-CNG di Indonesia.
Shinta Mulyasari sebagai perwakilan dari Ecody Agro Energi juga turut membagikan pemahamannya mengenai POME-EFB untuk dijadikan sebagai tenaga listrik. Sesi pemateri terakhir ditempati oleh Harry Pujiansyah dari Asindo Tech yang menjelaskan mengenai proses pengolahan limbah singkong untuk biogas dan potensinya untuk ditingkatkan menjadi bio-CNG.
James McGreer dari Renewable Gas Forum Ireland (RGFI) dan sebagai perwakilan dari EBA, berkesempatan untuk berbagi pengalaman tentang biometana berkelanjutan di industri susu Irlandia. Selain itu juga ada pemaparan dari Mr James Soo dari Vaisala tentang teknologi yang mereka kembangkan serta model bisnis Vaisala. Kemudian yang terakhir, pembicara daring dari ÖKOBIT GmbH, Galuh Widyastuti juga berbagi tentang profil perusahaan dan proyek yang sedang dikembangkan.